Jika ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah, umrah dapat dilakukan sewaktu-waktu. Umrah bisa dilakukan kapanpun kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Ini yang membuat umrah menjadi alternatif bagi umat muslim yang tak mau menunggu antrean haji yang lama.

Tata cara umrah sesuai sunnah berbeda dengan haji. Ada kegiatan tertentu dalam haji yang tidak perlu dilakukan dalam tata cara umrah sesuai sunnah. Setiap muslim yang ingin melaksanakan umrah perlu memahami tata cara umrah sesuai sunnah.

Tata cara umrah sesuai sunnah ini meliputi ritual, bacaan, dan ketentuan yang harus dijalani. Berikut tata cara umrah sesuai sunnah yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (29/11/2019).


Niat dan ketentuan pakaian ihram

Tata cara umrah sesuai sunnah yang pertama adalah membaca niat dan mengenakan pakaian ihram. Miqat adalah garis start seorang jamaah yang hendak melakukan ibadah umrah. Miqat terletak di Madinah. Di Miqat jamaah umrah mempersiapkan diri dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu dan mengerjakan sholat sunnah ihram 2 rakaat.

Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian wanita ihram adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan. Warna pakaian ihram disunahkan berwarna putih.

Setelah memakai pakaian ihram, lanjutkan dengan membaca niat ibadah umrah:

Labbaikallahumma ‘umratan”

Yang artinya

“Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umrah”.

Setelah mengenakan ihram, jamaah dilarag untuk;

Bagi pria, dilarang:

• memakai pakaian biasa

• memakai alas kaki yang menutupi mata kaki

• menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya

Bagi wanita, dilarang:

• memakai kaos tangan

• menutup muka

Bagi pria dan wanita, dilarang:

• memakai wangi-wangian

• memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu

• memburu atau mematikan binatang apa pun

• menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi

• bermesraan atau berhubungan intim

• mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor

• memotong tanaman di sekitar Mekah

Menuju Masjidil Haram

1. Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umroh dan haji.

“Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak”

Artinya:

“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

2. Akhir waktu membaca talbiyah untuk umroh adalah saat akan memulai thawaf.

Thawaf

1. Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

2. Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa “Bismillah Wash Sholatu Was Salamu ‘Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika”

Artinya: “Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

3. Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

4. Di sini jamaah diberi pilihan antara lain:

– Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad

– Istilam dan Taqbil yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad

– Istilam yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium

– Melambaikan tangan atau benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium tapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)

– Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu sampai tujuh. Jika tidak mampu mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena alasan keamanan akibat banyaknya jamaah yang umroh, maka bisa memilih istilam dengan tangan atau benda, atau hanya melambaikan tangan atau benda yang kita pegang.

– Pada putaran 1-3 jamaah pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara umroh wanita tidak ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.

– Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad, yaitu:”Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina ‘Adzabanar”

Artinya:”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”


Salat 2 rakaat di depan maqom Nabi Ibrahim dan minum air zam-zam

Salat di depan maqom Nabi Ibrahim

Maqom Ibrahim bukanlah kuburan, melainkan tempat Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka membangun Kabah. Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.

Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam

Sebelum minum air zam-zam, membaca doa:”Allahumma Inni Asaluka ‘Ilman Nafi’an Wa Risqon Waasi’an Wa Syifaa’an Min Kulli Daa’in Wa Saqomin Bi Romhatika Ya Arhamar Rohimiin”

Artinya:

“Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit.”


Sa’i dan tahallul

Sa’i

Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan. Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan, tapi pada batas di antara 2 lampu hijau, berlari-lari kecil.

Tahallul

Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh yang ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul juga tidak apa-apa. Sedangkan untuk wanita hanya dicukur ala kadarnya.

Source: https://www.liputan6.com/hot/read/5309634/tata-cara-umrah-sesuai-sunnah-lengkap-dengan-bacaannya?page=5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *